Dua Korea Berdamai, Hamdhani Berharap Dunia Internasional Dorong Perdamaian Permanen

Jakarta, Majalah Parlemen — Anggota Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Korea Selatan, H. Hamdhani di Jakarta, Minggu (29/4/2018) berharap dunia Internasional tetap harus mendorong agar tercapai perdamaian secara permanen di Semenanjung Korea, dengan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang ada.

“Perdamaian yang permanen harus tercipta, antara lain untuk memastikan tak ada lagi ancaman senjata nuklir, wujudkan denuklirisasi, selain agar terjamin kemaslahatan di Semenanjung Korea,” kata anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem ini.

Hamdhani menanggapi peristiwa bersejarah terjadinya kesepakatan damai antara dua Korea, pasca penandatanganan damai deklarasi Panmunjom antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, Jumat (27/4/2018)

Hamdhani yang juga pernah menjabat anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu, mengutip The Korea Herald, dalam pertemuan ‘Jumat Berkah’ itu, Moon dan Kim juga menyepakati denuklirisasi Semenanjung Korea seperti sejak lama diminta oleh dunia internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Ya, dunia dan kita semua bersyukur karena Korea Selatan-Korea Utara sudah berdamai. Tetapi, dunia tetap harus mendorong agar tercapai perdamaian yang permanen di Semenanjung Korea, dengan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang ada,” kata Hamdhani, anggota Komisi VI DPR RI ini.

Hamdhani berpendapat kesepakatan damai dua Korea itu juga menandai berakhirnya silang sengketa yang sudah berlangsung sepanjang lebih dari enam dekade.

“Tetapi, sesungguhnya pasca penandatanganan kesepakatan damai dua pemimpin tertinggi Korea itu, kerja besar baru saja dimulai, ” kata Hamdhani, anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Tengah ini.

Para pemimpin negara lain pun menyambut baik pertemuan itu. Presiden AS Donald Trump dalam cicitan Twitter menyebutnya sebagai pertemuan bersejarah walaupun hasil konkretnya masih dinantikan. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin juga menganggap itu sebagai hal yang positif.

Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi melalui akun Twitter Kemenlu RI menyebut Indonesia menyambut baik hasil KTT Antar-Korea dan berharap dapat menjadi landasan kuat bagi perdamaian yang langgeng di Semenanjung Korea dan kesejahteraan bagi rakyat di kedua negara.

Seperti diketahui, dunia menyambut terjadinya perdamaian Korea Selatan-Korea Utara itu, setelah perseteruan panjang mereka selama hampir 65 tahun. Kedua pemimpin bersepakat mengakhiri Perang Korea, yang ditandai gencatan senjata pada 1953 namun tak pernah dinyatakan secara resmi berakhir, itu. *** (nas/sap)


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In ketika melintasi garis pembatas militer dan kemudian menuju ke Rumah Perdamaian, lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *