Probosutedjo Meninggal, Dimakamkan di Kemusuk
Majalah Parlemen, Jakarta. Jenazah Probosutedjo akan diberangkatkan ke Yogyakarta pukul 15.30 WIB, sehabis Asar, Senin, 26 Maret 2018. “Kami akan memakamkan di Kemusuk,” ujar Anak keempat Probosutedjo, Rindang Sari Kurniawati di rumah duka, Jalan Diponegoro Nomor 20-22, Jakarta, Senin, 26 Maret 2017.
Lokasi itu dipilih lantaran merupakan tanah kelahiran Probosutedjo. Selain itu, di sana juga adalah makam keluarga Probosutedjo. “Setelah kami persiapkan di sini, kami akan segera memberangkatkan.”
Kata Wati, Probosutedjo memang sudah 20 tahun bergelut dengan penyakit kanker thyroid yang menyerangnya. “Setelah sekian lama berjuang akhirnya beliau berserah diri kepada Allah SWT, kami mohon doanya, terima kasih atas kehadirannya,” kata dia.
Pengusaha Probosutedjo yang juga adik dari Presiden Soeharto meninggal pagi ini, Senin, 26 Maret 2018. Wati menuturkan ayahnya mengembuskan napas terakhirnya pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo setelah dirawat sejak hari Kamis, 22 Maret 2018. “Kami memang sudah mengikhlaskan karena beliau sudah sakit cukup lama.”
Probosutedjo merupakan adik seibu Soeharto dari Sukirah. Dia lahir pada 1 Mei 1930 di Yogyakarta. Sejak muda almarhum konsen dalam dunia pendidikan. Dia awalnya menjadi guru SMP Perguruan Kita, Serbelawan, Pematangsiantar, 1951.
Probosutedjo mendirikan sejumlah perguruan tinggi seperti, Institut Pertanian Yogyakarta, Akademi Wiraswasta pada 1981 dan mendirikan Universitas Mertju Buana pada 1985.
Pengalaman Probosutedjo sebagai guru membawanya ke dunia usaha. Bermula dari mengumpulkan bahan pelajaran yang telah diberikannya. Juga bahan dari guru sejawatnya. Kumpulan itu dibukukan, dan dijual kepada murid-muridnya. *** (nas/sap)
Tinggalkan Balasan