
Jakarta, majalahparlemen.com — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) periode 2025–2030. Prosesi pelantikan yang sarat makna persatuan dan kebudayaan ini berlangsung di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Minggu (22/6/2025), bersamaan dengan pengukuhan jajaran pengurus pusat KKSS yang baru.
Dalam sambutannya, Karding menegaskan komitmennya untuk menyusun dan menjalankan program kerja yang langsung menyentuh kebutuhan riil masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama mereka yang berada di perantauan. Ia menyebut tiga prioritas utama di awal masa jabatannya, yakni memperkuat sistem administrasi organisasi, melakukan pendataan potensi warga Sulsel di berbagai daerah, serta menyusun program-program yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
“Langkah awal yang kami siapkan adalah pemetaan kebutuhan warga. Lalu memperkuat administrasi dan database. Dari sana, kita bisa susun program yang benar-benar tepat sasaran,” ujar Karding kepada wartawan.
Sebagai mitra strategis pemerintah, KKSS juga siap mendukung penuh agenda pembangunan nasional, termasuk program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Ketua Umum KKSS, Andi Amran Sulaiman, yang juga Menteri Pertanian RI.
“Karena Ketum KKSS adalah Mentan, tentu soal pangan menjadi perhatian kita bersama. Apalagi ini sejalan dengan program Presiden. KKSS akan hadir dan mendukung dengan serius,” tegas Karding.
Ia menekankan bahwa penyusunan anggaran akan dilakukan berdasarkan kebutuhan program, bukan sebaliknya. “Kita hitung programnya dulu, baru anggarannya. Dengan begitu, dana yang digunakan lebih efisien dan tepat guna,” tambahnya.
Struktur kepengurusan KKSS 2025–2030 kali ini terbilang besar dan inklusif, melibatkan sekitar 600 orang dari berbagai latar belakang, termasuk Dewan Kehormatan, Dewan Penyantun, Dewan Pakar, hingga 35 departemen tematik. Formasi inti terdiri dari Ketua Umum Andi Amran Sulaiman, Sekjen Abdul Kadir Karding, Bendahara Umum Dzulfikar Ahmad Tawalla, serta 25 Wakil Ketua Umum yang berasal dari tokoh-tokoh nasional dan pilar-pilar KKSS.
Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Umum KKSS, Andi Amran Sulaiman. Dalam pidatonya, ia mengajak seluruh pengurus menjaga semangat gotong royong dan integritas dalam memajukan organisasi. “KKSS harus menjadi obor bangsa — menerangi jalan pengabdian lewat persatuan dan budaya,” katanya.
Suasana khidmat terasa sejak awal acara dengan pembacaan lagu Indonesia Raya dan Mars KKSS. Tradisi penyematan syal KKSS juga dilakukan kepada tokoh-tokoh senior sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka, termasuk kepada mantan Ketua Umum seperti Hasanuddin Massaile dan Muchlis Patahna.
Acara ini juga disemarakkan dengan sambutan melalui video dari Ketua Dewan Kehormatan KKSS yang juga mantan Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla. Ia mengingatkan pentingnya menjaga amanah organisasi sebagai wadah silaturahmi dan pengabdian kepada negeri.
Kehadiran tokoh-tokoh nasional seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, serta para gubernur dan bupati dari Sulsel, menegaskan posisi strategis KKSS di kancah nasional.
Dalam rangkaian acara, ditandatangani pula Nota Kesepahaman (MoU) antara KKSS dan Universitas Hasanuddin terkait penguatan pendidikan dan pengembangan SDM generasi muda KKSS.
Tausiyah penutup oleh Ustaz Adi Hidayat memberikan nuansa spiritual yang mendalam. Ia berpesan agar KKSS terus menjadi teladan organisasi kedaerahan yang berakar pada nilai adab, persaudaraan, dan kebersamaan. *** (raihan/sap)