Maju Cawapres, Muhaimin Silaturrahmi ke Akbar Tanjung
Jakarta, Majalah Parlemen — Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menemui Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung di kediaman Akbar di Jalan Purnawarman 18 Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018) malam.
Mengenakan kemeja warna hijau gelap Cak Imin mengaku kehadirannya hanya untuk silaturrahmi dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
“Karena beliau senior di bidang politik dan perjuangan. Senior tiga lapis, waktu aktivis, di dunia politik dan sebagai kebersamaan saya yang lama di Pimpinan DPR. Dan diskusi ini menambah (wawasan) saya untuk bisa melangkah lebih tepat dan lebih baik,” ucap Cak Imin.
Cak Imin tak menampik jika kehadirannya juga berkaitan dengan Pilpres. Salah satunya niatnya menjadi Cawapres Joko Widodo. “Ya intinya minta konsultasi dan minta masukan persiapan-persiapan saya memasuki tahapan-tahapan Pilpres yang akan datang,” katanya.
“Jadi saya silaturrahmi ke Bang Akbar, minta nasihat ke senior saya yang berhasil sampai jadi negarawan, agar langkah saya tepat, agar langkah saya nggak salah menghadapi pilpers,” kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, kedatanganya ke rumah Akbar Tandjung untuk meminta keyakinan dirinya yang ingin maju menjadi Cawapres di Pilpers 2019 mendatang. Dirinya ingin meminta masukan dan pengalaman Akbar Tandjung yang dinilainya lebih senior dari dirinya.
Sementara itu, Akbar mengatakan, jika Muhaimin menjadi Cawapres dirinya ikut bergembira. Ia juga berharap, ke depan Muhaimin mendapatkan peluang posisi baru yakni menjadi wakil presiden.
“Ya kalau cocok (Jokowi-Cak Imin) saya sih berpendapat ya tentu cocok. Dia (Cak Imin) punya pengalaman cukup, pernah jadi menteri, pernah jadi ketua DPR, MPR jadi bisa dikatakan pengalaman cukup lengkap tapi tentu pada akhirnya calon presiden akan mengajak siapa yang akan jadi cawapres dan itulah yang akan memastikan,” kata Akbar.
Ia juga menyampaikan kebanggaanya kepada Muhaimin saat dirinya pergi ke daerah-daerah dan melihat foto Muhaimin terpampang di sana. Ia bangga karena sosok Muhaimin pernah bersamanya memimpin DPR saat itu. *** (nas/sap)
Tinggalkan Balasan