
Malang, majalahparlemen.com — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia daerah pemilihan Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. Desakan ini disampaikan usai LaNyalla menghadiri pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX/2025 di Stadion Gajayana, Malang, Sabtu (29/6/2025).
Dalam pernyataannya, mantan Ketua Umum PSSI tersebut menyoroti bahwa prestasi atlet-atlet Jawa Timur sudah menunjukkan perkembangan positif, tetapi memerlukan dukungan anggaran yang lebih besar untuk dapat bersaing secara optimal di tingkat nasional.
“Sudah bagus, tapi harus lebih bagus lagi. Saya minta KONI Jatim fokus. Harus bisa kembalikan emas-emas dari cabang olahraga unggulan seperti dayung, menembak, dan renang di PON mendatang,” ujar LaNyalla kepada wartawan.
LaNyalla mengungkapkan, anggaran KONI Jatim saat ini dinilai masih jauh dari ideal bila dibandingkan dengan provinsi lain. Menurutnya, besaran anggaran menjadi faktor krusial dalam menjaga kualitas pembinaan atlet, pelatihan, serta partisipasi dalam ajang nasional maupun internasional.
“Saya sudah bicara langsung dengan Ibu Gubernur. Kalau provinsi lain bisa mengalokasikan Rp 300 hingga Rp 400 miliar, kenapa kita masih di angka Rp 200 miliar? Itu jelas belum cukup untuk membina ratusan atlet dan cabang olahraga,” tegasnya.
Sebagai provinsi yang secara historis dikenal sebagai salah satu lumbung atlet nasional, Jawa Timur memerlukan investasi yang lebih serius dalam sektor olahraga. LaNyalla menilai, jika anggaran tidak ditingkatkan, prestasi yang sudah diraih akan sulit dipertahankan, apalagi ditingkatkan.
Sebagai informasi, Jawa Timur berhasil menduduki posisi ketiga dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh–Sumut 2024 dengan torehan 146 medali emas, 134 perak, dan 141 perunggu. Capaian ini sudah melebihi target awal, namun LaNyalla menginginkan hasil yang lebih maksimal di PON XXII tahun 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mendorong KONI Jatim untuk segera memulai Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) jauh sebelum perhelatan PON.
“Puslatda jangan hanya dilaksanakan menjelang PON. Persiapan harus dimulai dari sekarang agar pembinaan berkesinambungan. Ini penting untuk menjaga stamina dan performa atlet tetap stabil,” ujarnya.
LaNyalla juga menegaskan, persiapan jangka panjang melalui Puslatda akan berdampak besar terhadap pencapaian prestasi, sekaligus menjawab tantangan regenerasi atlet di berbagai cabang olahraga.
LaNyalla menekankan, olahraga bukan sekadar urusan medali, tetapi juga membentuk karakter dan membangun kebanggaan daerah. Menurutnya, Pemprov Jatim harus melihat sektor olahraga sebagai bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya berdampak luas bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Anak-anak muda Jatim punya potensi besar. Tapi tanpa dukungan anggaran, talenta itu bisa hilang. Maka dari itu, pemerintah daerah harus hadir lebih kuat,” tegasnya. *** (raihan/sap)