Idham Aziz Dilantik Menjadi Kapolri, Ini Pesan Mendagri

Jakarta, 1/11 (MAJALAHPARLEMEN.COM) – Jenderal Pol. Drs. Idham Azis, M.Si resmi menjadi Kapolri sekaligus Jenderal Polisi (yang sebelumnya berpangkat Komjen) setelah dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta. Menteri Dalam Negeri Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D pun mengucapkan selamat dan juga menyampaikan beberapa pesan kepada Kapolri yang baru dilantik pada Jum’at (01/11) di Istana Negara, Jakarta.

Setelah mengikuti serangkaian uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI, akhirnya pada sidang paripurna yang digelar di DPR RI satu hari sebelum pelantikan, Pimpinan Komisi III DPR RI menetapkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri. Selanjutnya, Idham Azis resmi dilantik menjadi Kapolri pada Jum’at  (01/11) di Istana Negara yang terletak di Jl. Medan Merdeka Utara No.3, Jakarta Pusat.

Pengangkatan Idham Azis sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 2019 Tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI. Keputusan Presiden ini mulai berlaku sejak saat pelantikan pejabat.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito Karnavian yang merupakan mantan Kapolri hadir dan mengucapkan selamat kepada Idham Azis.

“Selamat atas pelantikannya Bapak Idham Azis sebagai Kapolri. Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Pak Idham, jadi Kapolri tidak gampang,” kata Mendagri.

Menurutnya, penegakan hukum itu tidak gampang di negara yang sangat pluralistik dan demokrasi yang cenderung bebas.

Tito mengatakan, menjadi Kapolri tidak gampang karena untuk internal saja ada 460 ribu anggota Polri yang harus diurus. Sedangkan, untuk eksternal anggota Polri tersebut tersebar di 34 polda, 500 lebih polres, dan hampir 5.000 polsek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Ia juga berkata Pilkada 2020 yang akan diselenggarakan di 270 daerah akan menjadi salah satu tantangan bagi Kapolri yang bertugas menjaga kemanan. Selain itu, ia juga menyebutkan permasalahan kejahatan-kejahatan konvensional, perampokan, begal, kekayaan negara, illegal loging, illegal fishing, dan masalah lingkungan.

Menurutnya, penegakan hukum itu tidak gampang di negara yang sangat pluralistik dan demokrasi yang cenderung bebas.

“Kompleks sekali. Saya merasakan 3 tahun 3 bulan (sebagai Kapolri) terasa cukup berat,” katanya.

Untuk itu, terpilihnya Jenderal Pol. Drs. Idham Azis, M.Si sebagai Kapolri, kerjasama dan sinergi dengan Kemendagri sebagai poros pemerintahan dalam negeri diharapkan mampu terlaksana dengan baik, terlebih untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan stabilitas di daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *